Selasa, 31 Desember 2013

KARYAWAN PERHUTANI LAKUKAN AKSI DONOR DARAH

RANDUBLATUNGPERHUTANI 30/11 – Perhutani Randublatung melakukan aksi donor darah melalui PMI Cabang Blora sebanyak 30 orang karyawan,  baik yang berasal dari petugas lapangan maupun dari unsur manajemen.
Kepala Tata Usaha Perhutani KPH Randublatung Rahardian Iskarimanto SE mengatakan bahwa tujuan melakukan donor  bagi kalangan karyawan tersebut adalah sebagai wujud kepedulian antar manusia yang dilakukan oleh jajaran rimbawan Perhutani KPH Randublatung , “ Donor darah ini dilakukan karena adanya rasa kepedulian dari kalangan rimbawan Perhutani KPH Randublatung untuk berbagi dengan sesama yang mungkin sangat membutuhkan darah untuk menyambung hidupnya karena tindakan medis, dan sebagai sesama manusia tentunya tidak ada jeleknya kalau jajaran karyawan Perhutani KPH Randublatung pun ikut berpartisipasi mengenai hal ini, dan kebetulan setelah dilakukan komunikasi dengan PMI cabang Blora mendapat respon yang sangat positif jelasnya usai mendonorkan darahnya”.
Donor darah yang dilakukan oleh karyawan Perhutani KPH Randublatung untuk tahun ini mengalami peningkatan jumlahnya , tercatat tahun 2012 yang lalu sebanyak 12 orang pendonor dan untuk tahun 2013 ini meningkat menjadi 30 orang peserta, “ mudah – mudahan untuk tahun berikutnya minat untuk menjadi pendonor darah dari kalangan karyawan bisa bertambah sehingga bisa membantu bank darah PMI yang telah tersedia “ demikian kata Rahardian Iskarimanto. ( HMS RDB-ANDAN.S), Diedit Oleh : Dadang K. Rizal

PURWOREJO PERINGATI HARI MENANAM POHON INDONESIA

KEDU SELATAN (PERHUTANI) Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) diperingati oleh Pemerintah Kabupaten Purworejo dengan menggelar penghijauan di Desa Ketawangrejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Purworejo, Kamis (5/12).
Administratur/KKPH Kedu Selatan Toni Suratno yang hadir dalam acara peringatan HMPI dan Bulan Menanam Pohon Nasional (BMPN) menjelaskan untuk penghijauan dilakukan penanaman tanaman pelindung jalan khususnya jalur sepanjang Jalan Daendels atau Jalan Selatan-selatan. Lokasi tersebut merupakan jalan strategis nasional dan ditanami tanaman jati yang memiliki kemampuan hidup sampai ratusan tahun.
Sementara Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Argo Prasetyo di sela-sela kegiatan HMPI dan BMPN menandaskan kurang lebih 36 ribu hektar lahan di Kabupaten Purworejo masih dalam kondisi kritis. terutama lahan di daerah dataran tinggi yang merupakan lahan atau hutan rakyat.
“Sebagian besar berada pada dataran tinggi yang merupakan hutan rakyat,” katanya.
Diungkapkan Argo, fokus rehabilitasi lahan itu berada di sembilan kecamatan, meliputi Kecamatan Kemiri, Pituruh, Gebang, Bruno, Loano, Bener, Kaligesing, Bagelen dan sebagian Purworejo. Jenis yang ditanam antara lain jati, mahoni, albasia, buah-buahan dan karet.

Selasa, 26 November 2013

Perhutani Kedu Selatan Mengikuti Pekan Purworejo Expo 2013

PURWOREJO – Alun-alun Kota Puworejo sempat diramaikan dengan kegiatan Pekan Purworejo Expo 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 3 November 2013 yang lalu. Dalam kesempatan tersebut, Perum Perhutani KPH Kedu Selatan turut berpartisipasi dengan menampilkan dokumentasi kegiatan PHBM dalam kawasan dan di luar kawasan hutan.
Selain itu, KPH Kedu Selatan juga memamerkan produk-produk buatan Perhutani antara lain Madu Wana Java, Air Madu, Permen Perhutani, Mie Sayur Mie-ku, Aroma Terapi (Forest Care), Kopi Wana Java dan Kopi Alas Kedoe, Minyak Kayu Putih dan Krupuk Singkong Produk LMDH. Di sela-sela acara juga diselenggarakan Kuis PHBM untuk meramaikan Pekan Purworejo Expo.



Kehadiran Stand Perhutani dalam Pekan Purworejo Expo 2013 mendapat respon yang sangat baik dari pengunjung pameran, terbukti dengan hasil penjualan produk pameran sebesar Rp 11.400.000,-.

PERHUTANI KPH SEMARANG BERSAMA KGPA KOREA UJI COBA PENANAMAN BIOMASSA

SEMARANG, PERHUTANI (6/11) Perhutani Semarang bersama Korea Green Promotion Agency (KGPA) sedang melakukan ujicoba penanaman biomassa jenis tanaman gliricidia di wilayah kerja Perhutani KPH Semarang. Sejak akhir tahun 2012 kedua pihak secara intensif sudah melakukan pertemuan dan peninjauan lapangan dan sepakat untuk segera merealisasikan kerjasama pengembangan tanaman biomassa bahan baku pembuatan wood pellet sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
            Pada tanggal 30 April 2013 bertempat di gedung Forest Vision Center milik KGPA di Seoul Korea Selatan dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding/ MOU oleh Direktur Utama Perum Perhutani dan Presiden KGPA, sedang Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (Joint Operation Contract) oleh Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah Teguh Hadi Siswanto dan Presiden Direktur PT. KGPA Indonesia Mr. Lee Chang-Bae, dengan disaksikan oleh Direktur Utama Perum Perhutani dan Presiden KGPA.
            Obyek kerjasama adalah uji coba penanaman biomassa pada kawasan hutan di BKPH Tanggung dan BKPH Padas KPH Semarang seluas 500,9 hektar, dengan jenis tanaman Gliricidia sepium dengan jarak tanam 1 x 1 meter. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak
            Apakah woods pellets itu? Wood pellets adalah penemuan baru bahan bakar terbarukan, diameter 6-10 mm dan panjang 10-30 mm, dengan kepadatan rata-rata 650 kg/ m3 (1.5m3/ tpon), mempunyai kadar abu rendah 0.5-1.5%, tinggi kandungan energinya 4.7-5.5 kWh/ kg (19.6GJ./od Mg) dan rasio energi output dan input yang tinggi = 19:1 ~ 20:1. Keuntungan dari wood pellets 1 ton pellet sama dengan 120 gallons minyak tanah (454 ltr) 16.000ft3 gas alam, atau 170 gallons propana = 4.775 kwh. Volume 2.1 kg wood pellets setara dengan 1 liter light oil = 10 kWh.
            Uji coba penanaman Biomassa tahun 2013 seluas 500,9 hektar terletak di BKPH Tanggung RPH Mliwang 203,3 ha, BKPH Padas RPH Panimbo 116,9 ha dan RPH Kedungjati Timur seluas 180,7 ha, melibatkan 1 orang Asisten Proyek dan 20 orang Pengawas Lapangan dengan dibantu Asper setempat dan jajarannya sebagai pemangku wilayah.

         Administratur Perhutani KPH Semarang Ir. Bob Priambodo, dalam beberapa kali kesempatan menyampaikan bahwa rencana kerjasama ini merupakan sinergitas yang sangat baik antara Perhutani dengan KGPA, bahkan bukan hanya antara Perhutani dengan KGPA Korea tetapi antara dua pemerintahan negara yaitu antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan. Lebih lanjut Bob berharap uji coba ini berjalan sukses dan bisa berlanjut dengan kerjasama lainnya mengingat Pemerintah Korea sangat berkepentingan dengan keberadaan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani yakni untuk merealisasikan sumber daya hutan yang dapat berfungsi sebagai Life Support System sekaligus dapat diproduksi dalam waktu singkat untuk kontribusi penghasilan Perusahaan. (@Humas smg/tofik).

Senin, 25 November 2013

Workshop “ Pembekalan Hukum TIPIKOR” di Solo

            Pada tanggal 12 Nopember 2013, Perum Perhutani Unit I Jateng mengadakan workshop di Solo, yang bertema " Hukum Tindak Pidana Korupsi (TIPIKOR) ". Workshop tersebut dibuka oleh Sekretaris Unit & Kepatuhan Unit I Jateng (Ir. Arief Hidayat, MP) dan diikuti oleh lebih dari 60 peserta yang berasal dari seluruh KPH lingkup Unit I Jateng. 


            Terdapat tiga pembicara dalam workshop Hukum Tipikor tersebut. Pada sesi pertama makalah disampaikan oleh Wahyu Winarto, S.H. yang merupakan seorang praktisi hukum. Menurut Winarto, tindak pidana korupsi merupakan sebuah tindak pidana yang luar biasa. Karena pada dasarnya kasus korupsi tidak mengenal waktu, dapat saja suatu kasus yang telah lama berlangsung namun pada akhirnya bisa diproses hukum.

   Pada sesi kedua diisi oleh Kasi Anggaran (Nurbudi Jono SH, SE) yang memberikan materi tentang Kebijakan Anggaran tahun 2013 dan 2014, yang dilanjutkan oleh Kasi Legal & Kepatuhan (Heri Sumaryono, SH) pada sesi ketiga yang membahas materi tentang kedudukan hukum pejabat dan pengelolaan keuangan perusahaan ditinjau dari persepektif Undang-Undang Tipikor.

Humas Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah
Jl. Pahlawan No. 15-17 Semarang

Jumat, 25 Oktober 2013

KPH GUNDIH SALURKAN AIR BERSIH

GROBOGAN - Kekeringan yang meluas, membuat Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Gundih tergerak untuk menyalurkan bantuan air bersih. Apalagi kekeringan juga menimpa desa yang berada di sekitar kawasan hutan.
Sebanyak 18 tangki air bersih yang disalurkan oleh enam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH). Pengedropan air yang pertama dilakukan di Dusun Ngasem Monggot, Kecamatan Geyer. Tujuannya untuk meringankan beban masyarakat yang saat ini sudah susah payah mencari sumber air bersih.
“Ini salah satu program sosial dari KPH Gundih pada masyarakat. Memang belum bisa mencukupi, namun setidaknya ikut membantu untuk meringankan,” kata Administratur KPH Gundih Ir. Roberto P Esdyanto, kemarin.

Timbal Balik

Roberto menjelaskan program sosial ini merupakan kegiatan rutin tahunan, seiring dengan datangnya musim kemarau. Hal ini sebagai wujud timbal balik bagi masyarakat sekitar hutan yang sudah turut serta membantu dalam pengamanan hutan. Ia berharap jalinan kerjasama ini terus berlanjut dan saling menguntungkan.
              
Salah satu warga, Suparti (56) mengaku berterima kasih dengan adanya bantuan air bersih tersebut. Sudah tiga bulan lebih sumur di rumahnya mengering, bahkan untuk mencukupi kebutuhan air ia harus membeli dengan harga Rp 7500 per jerigennya.

Saat kemarau, warga setempat terbiasa mencari air jauh ke dalam hutan. Sayangnya air yang ia dapat kurang layak. Biasanya hanya digunakan untuk kebutuhan mencuci dan mandi. Sementara untuk minum dan memasak tetap harus dibeli.

 “Kami ucapkan terimakasih. Tapi kalau ada droping air tiap minggunya, kebutuhan air akan lebih tercukupi”.

Minggu, 20 Oktober 2013

KPH Blora Kembangkan Agroforestry

Suara Merdeka Online, Blora – Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Blora mulai mengembangkan agroforestry dengan melakukan penanaman ketela pohon yang ada di lahan tegakan hutan yang ada.

Saat ini di lahan hutan KPH Blora sudah ada sekitar 250 hektar tanaman ketela yang ditanam oleh masyarakat yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.
“Selain ketela pohon, masyarakat bisa menanam tanaman produktif lainnya dilahan hutan asalkan tidak menyalahi aturan yang ada,” ungkap Administratur KPH Blora Joko Sunarto.
Menurutnya, saat ini masyarakat lebih banyak menanam ketela pohon, tetapi saat panen mereka terkendala dengan harga yang sangat rendah, sebab harga ketela saat ini ditentukan oleh tengkulak dan petani mau tidak mau harus menjual ketelanya kepada tengkulak.
Tanaman ketela dikembangkan di lahan perhutani sebenarnya tidaklah diperbolehkan sebab ketela bisa menganggu pertumbuhan tanaman inti milik Perhutani khususnya Jati.
Namun lanjutnya ketela boleh dikembangkan pada tahun pertama sampai ketiga saja dilahan yang ada. Sebab tahun pertama sampai ketiga belum mengannggu pertumbuhan tanaman jati. Termasuk juga dengan tanaman palawija lainnya.
“Setelah tahun ketiga, petani kami larang menanam ketela lagi, bahkan saat penanaman ketela harus dilakukan pemupukan,” jelasnya
Tanaman ketela merupakan salah satu bentuk menumbuhkan agroforestry yang ada di hutan, termasuk juga mengembangkan tanaman lainnya yang bisa ditanam, agar hutan bisa dimanfaatkan untuk agrobisnis bagi petani, selain kayu jati yang menjadi produk utama Perhutani.
Tanaman yang bisa dikembangkan seperti nanas, jambu mete, atau duren dan itu bisa ditanam di lokasi tanaman pagar atau tanama sela yang selama ini ada.
Pasalnya selama ini untuk tanam sela atau pagar biasanya mahoni atau secang yang tidak produktif.
“Kalau LMDH bisa mengusulkan tanaman itu tentu akan lebih memberikan nilai ekonomi yang baik sekaligus hutan sebagai agroforesty yang menjanjikan,” tegas Joko Sunarto.
Jurnalis : Sugie Rusyono
Suara Merdeka Online | 20 Oktober 2013 | 08.20 WIB

Artefak Baru Ditemukan di Dieng

Republika Online, BANJARNEGARA – Artefak atau situs purbakala kembali ditemukan di dataran tinggi Dieng. Temuan situs yang masih belum bisa dipastikan bentuknya ini, ditemukan di dekat lokasi candi yang baru ditemukan akhir September lalu, di Bukit Pangonan wilayah Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara.
”Petugas Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah masih belum bisa memastikan wujud situs tersebut, apakah merupakan bagian bangunan candi atau bentuk lainnya. Masih dilakukan penelitian,” jelas Wakil Bupati Banjarnegara Hadi Supeno, Sabtu (20/10).
Dia berharap, pihak Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala, bisa melakukan penelitian dan konservasi lebih jauh mengenai temuan artefak ini. Dengan demikian, kelak bisa diketahui apakah temuan artefak kedua ini, berkaitan dengan temuan artefak yang pertama.
”Sejak temuan bagian bangunan candi di Bukit Pangonan, saya menduga masih ada artefak lain di lingkungan temuan tersebut. Dan ternyata benar, tak jauh dari lokasi temuan pertama, ditemukan temuan artefak lain,” katanya.
Dia menyebutkan, bila memang di sekitar lingkungan Bukit Pangonan ditemukan candi-candi lain, dia berharap kawasan tersebut bisa menjadi kawasan konservasi yang kelak bisa menjadi kawasan wisata andalan selain kawasan candi lain di dataran tinggi Dieng.
Serupa dengan temuan situs sebelumnya, situs baru ini ditemukan Kamis (17/10). Saat itu, seorang anggota Pokdarwis Pandawa, Bejo, bersama teman-temannya hendak menyaksikan sunset dari Bukit Pangonan.
Namun saat dia sedang mencari lokasi terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam, dia melalui kawasan di mana banyak ditemukan bongkahan batu. ”Setelah kami amati dan tanah kami gali sedikit, ternyata banyak ditemukan potongan-potongan batu yang tertimbun tanah,” jelasnya.
Artefak ini terdapat di lereng Bukit Pangonan Dieng dan berada di bawah penemuan artefak candi sebelumnya. Bila artefak sebelumnya berada di atas ketinggian sekitar 2.500 meter atau sekitar satu jam perjalanan melalui jalan setapak di lereng hutan Perhutani, maka artefak terakhir berada di ketinggian di bawahnya.
Hadi Supeno mengaku, sejauh ini belum bisa memastikan apakah kedua artefak yang ditemukan di Bukit Pangonan tersebut saling berkaitan atau tidak. Dia menyebutkan, untuk artefak yang pertama, ada dugaan bahwa itu merupakan bagian atap candi. Namun ada juga yang menyebutkan merupakan candi mini sehingga ukurannya kecil, tempat pendeta hindu pada masa lalu meletakkan sesaji.
Demikian mengenai artefak yang kedua. Ada yang menduga bahwa artefak tersebut merupakan tempat pendeta hindu pada masa lalu mempersiapkan kegiatan upacara. Lokasi ini disebut dengan nama Dharmasala. Namun ada juga yang menyebutkan, bahwa artefak itu merupakan bagian bangunan candi cukup besar karena bagian lainnya masih tertimbun tanah.
Untuk memastikan dugaan-dugaan tersebut Hadi Supeno berharap, pihak Balai Pelestarian dan Peninggalan Purbakala bisa melakukan upaya penelitian lebih lanjut. ”Dengan demikian, kita bisa mendapat kepastian bentuk artefak apakah yang sebenarnya ditemukan di bukti Pangonan tersebut,” katanya.
Reporter : Eko Widiyanto  
Republika Online | 21 Oktober 2013

Sistem Tumpangsari Tarik Minat Petani Hutan


Suara Merdeka Online, Blora – Ketergantungan masyarakat desa hutan terhadap kawasan hutan hingga kini masih tinggi. Pasalnya mereka sudah terbiasa dengan pola hidup di kawasan hutan baik dalam kegiatan pertanian melalui pola tanam tumpangsari atau bekerja pada sektor pengelolaan hutan lain yang dilakukan oleh Perhutani.
Pihak Perhutani pun memberikan kesempatan luas kepada para petani untuk menggarap lahan hutan selama penggarapan itu tidak mengganggu tanaman asli wilayah hutan, yakni pohon jati.
Asper/Kepala Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (KBKPH) Selogender Perhutani KPH Randublatung Kabupaten Blora, Ence Sunarya, mengatakan Perhutani mengizinkan masyarakat desa hutan melakukan kegiatan tumpangsari di kawasan hutan negara.
Dia mencontohkan kegiatan tumpangsari itu antara lain dilakukan di petak 85a dan 85c. Di Petak 85 yang mempunyai luas total 21 hektar ditanami jati dengan varietas Jati Plus Perhutani (JPP) di tahun 2012. Kini ketinggian rata-rata pohon jati itu mencapai empat meter dengan jarak tanam tiga kali dua meter.
Ence Sunarya yang didampingi Humas Perhutani Randublatung menjelaskan keterlibatan petani hutan pada petak ini dengan cara memanfaatkan ruang antar larikan tanaman pokok untuk ditanami jenis palawija jagung.
Menurutnya adanya sistim tumpangsari tersebut bisa memberikan keuntungan ganda. Di sisi lain petani bisa memperoleh hasil tanaman palawija, sementara di sisi lain Perhutani juga diuntungkan karena tanaman jati muda bisa terhindar dari kerusakan baik dari ancaman kebakaran maupun pengembalaan liar yang kadang timbul di kawasan hutan.
“Dan yang tak kalah penting adalah kami selaku petugas selalu melakukan komunikasi yang intensif dengan para petani hutan. Sehingga apa kemauan mereka dalam melakukan aktivitas di kawasan bisa langsung kami respon. Sepanjang tidak menyalahi aturan, kemauan itu bisa kami akomodir dengan baik. Ini untuk kepentingan petani hutan sendiri dan Perhutani. Sehingga sama-sama memperoleh keuntungan,” ujarnya Jumat (18/10).
Lebih lanjut Ence Sunarya menjelaskan bidang tanaman merupakan sektor primadona bagi masyarakat sekitar hutan. Menurutnya Perhutani melibatkan masyarakat secara langsung untuk menggarap kawasan hutan antara lain dengan ditanami tanaman palawija dengan sistem tanam tumpangsari hutan.
Di tahun 2012, Perhutani Randublatung melakukan penanaman kawasan hutan seluas 464,3 hektar dengan jenis tanaman kehutanan JPP. Tanaman tumpangsari antara lain dilakukan di Resort Pemangkuan hutan (RPH) Kepoh, BKPH Selogender.
( Abdul Muiz / CN33 / SMNetwork )

Kamis, 17 Oktober 2013

Perhutani Unit 1 Bagi-bagi Daging Qurban

Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah membagikan 400 bungkus daging qurban kepada kaum duafa pada hari  Rabu, 16/10/13.


Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah menyerahkan satu ekor sapi kepada Ketua Panitia Qurban, Rabu (16/10).


Perum Perhutani Unit I turut berbagi kebahagiaan di hari raya Idul Adha 1434 H dengan mengurbankan 1 sapi dan 12 kambing. Hewan-hewan qurban tersebut merupakan sumbangan dari Kepala dan Wakil Kepala Perum Perhutani Unit I beserta para karyawan.

Penyembelihan dilakukan di Kantor Perum Perhutani Unit I di Jalan Pahlawan No 15-17 Semarang dimulai pada pukul 08.00 WIB yang diawali dengan sambutan dari Ketua Panitia, Bapak Agus Margijono. Selepas Dzuhur, daging kurban disalurkan kepada warga di lingkungan Gergaji, tukang sampah, tukang becak, tukang kunci serta karyawan Perhutani Unit I yang membutuhkan.

“Sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita berbagi kebahagiaan kepada kaum duafa di sekitar kita. Dan semoga ini dapat melancarkan rejeki kita,” ujar Agus Mardiyono di sela-sela proses pembagian daging qurban.

Humas Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah.
SELEKSI  CALON TENAGA KERJA PDGT

KPH PEMALANG – Perhutani selaku pengelola Pabrik Derivat Gondorukem dan Terpentin (PDGT) di Pemalang akan lebih dahulu merekrut tenaga kerja dari sektor kejuruan untuk calon tenaga operator dan staf.
Joko Santoso, S.Hut,  Kepala seksi SDM di Biro SDM dan Umum Perhutani Unit I Jawa Tengah ketika ditemui disela-sela proses wawancara dalam rangka rekruitmen calon tenaga kerja  PDGT di SMK 1 Ampelgading Pemalang tanggal 22 Agustus 2013 yang lalu mengatakan, bahwa untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja PDGT bagi sektor industri yang masih kurang pihaknya telah meminta kepada Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus Kabupaten Pemalang (FKBKK) untuk mencari tenaga kerja sesuai klasifikasi yang dibutuhkan, katanya. Karena kebutuhan tenaga dari 77 orang hari ini 42 orang akan ditetapkan sebagai calon tenaga operator dan staf. Rencana akan merekruitmen kembali sebanyak 35 orang dan itu khusus dari jurusan kimia analis dan listrik/elektro. Tentang waktunya belum dipastikan kapan, yang penting akan dilakukan sesegera mungkin, tegasnya.
Bertempat di SMK 1 Ampelgading Pemalang telah berlangsung proses wawancara calon tenaga kerja yang nantinya akan ditempatkan di PDGT Pemalang. Proses wawancara yang dilaksanakan oleh Tim wawancara dari Kantor Unit I Jawa Tengah ini berjalan dengan lancar. Peserta calon tenaga kerja  sebanyak 88 orang satu persatu diwawancarai oleh Tim wawancara Perhutani Unit I Jawa Tengah, yang terdiri dari Kepala Biro SDM dan Umum Dr. Ir Iing Moh Ichsan, MT, Kepala Seksi SDM Joko Santoso, S.Hut, Manager Pengolahan KBM INK Sukasno, S.Hut, MBA, Kepala Seksi Umum Ir Gunawan Marga Widada, Manager Pemasaran & Persediaan KBM INK Hilman Firmansyah, STP, Kepala Seksi Produksi Non Kayu Dewanto S.Hut, Kepala Seksi Akuntansi, Verivikasi dan Akuntansi Manajemen Rizal Moenadi, SE dan Kepala Seksi Industri Non Kayu     Muh. Alwan Soleh, Shut.
Kepala Biro SDM dan Umum Dr Ir Iing Moh Ichsan MT mengatakan sejumlah 88 orang yang di wawancarai ini diharapkan akan dapat terjaring calon tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan yang terkait dengan tenaga operator dan staf. Iing memastikan dalam proses test perekrutan tenaga kerja yang nanti akan ditempatkan di PDGT Pemalang dilaksanakan secara trasparan dan tidak ada unsur kolusi, nepotisme atau titipan, ungkapnya. Karena kami sebelumnya sudah diberi mandat dari Pimpinan Direksi agar proses penerimaan tenaga kerja PDGT di Pemalang agar dilaksanakan secara murni dan transparan bahkan diberlakukan peraturan ketat dan se obyektif mungkin, kata Iing menambahkan.
Ketika ditanya apakah nantinya ada pejabat Perhutani yang akan menduduki jabatan di lingkup PDGT Pemalang, dikatakan oleh Iing sebenarnya ada atau tidak nanti tergantung kebutuhannya nanti. Yang penting sementara ini menurut informasi yang diterima, Perum Perhutani menghendaki penempatan formasi tenaga kerja PDGT Pemalang seluruhnya perekrutan seluruhnya murni akan diambil dari eksternal (luar Perhutani) termasuk Top Manager (General Manager) PDGT, Manager, Supervisi dan tenaga operator dan staf, ucap Iing.
Dalam kesempatan proses test wawancara ini juga hadir Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah Ir. Teguh Hadi Siswanto. Kehadirannya dalam rangka memantau proses kegiatan test wawancara. Dia ingin mengetahui secara langsung proses test wawancara karena sejauh ini sejak proses seleksi administrasi dan test psikotest calon tenaga operator dan staf pabrik derivat gondorukem & terpentin (PDGT) di Pemalang berjalan dengan baik dan tertib, katanya. Dan saya juga mengharapkan test wawancara yang dilaksanakan pada hari ini  juga akan berjalan baik sesuai dengan harapan, katanya.
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala Sub Seksi SDM, Darsono menjelaskan, bahwa test wawancara yang dilakukan pada hari ini sebenarnya merupakan kelanjutan proses seleksi lewat test psikotest yang sudah dilaksanakan berturut-turut selama dua hari  yaitu tanggal 2 dan 3 Agustus 2013. Test psikotest dilaksanakan oleh lembaga independen Lembaga Psikologi Adyasa (LPA). Jumlah pelamar 619 orang dan dari hasil seleksi administrasi terseleksi sebanyak 332 orang. Namun yang hadir memenuhi panggilan test psikotest pada tanggal 2 dan 3 Agustus 2013 tersebut sebanyak 289 orang dan tidak hadir tanpa keterangan sebanyak 43 orang. Dijelaskannya oleh Darsono bahwa kegiatan seleksi sudah dilakukan sesuai prosedur. Ijin Bupati Pemalang pun sudah kami lakukan, termasuk Dinas Ketenaga Kerjaan setempat sudah kita tembusi, tambahnya. Namun demikian, dengan jumlah pelamar sebanyak ini kami bekerjasama dengan lembaga independen yang membantu untuk memediator perekrutan tenaga kerja terkait dengan loker-loker pekerjaan. Forum Komunikasi Bursa Kerja Khusus Kabupaten Pemalang (FKBKK) inilah yang membantu kami untuk memediasi adanya rencana perekrutan tenaga kerja di PDGT dan hasilnya cukup memuaskan sebanyak 619 pelamar dalam waktu seminggu sudah terjaring, tegas Darsono. (Dodi Sukmadi/Humas Pemalang)



Rabu, 16 Oktober 2013

RATUSAN KARYAWAN PERHUTANI UNIT I NAIK PANGKAT

Jawa Pos, Blora - Perum Perhutani Unit I Jateng membuat gebrakan baru. Selama dua hari satu malam, ratusan karyawannya mengikuti patroli bersama di objek wisata Goa Terawang Kecamatan Todanan Kabupaten Blora. tanggal 10/10/2013 pagi, kegiatan dilanjutkan dengan pengangkatan sebanyak 611 karyawan menjadi pegawai.

Acara apel pengangkatan ditandai dengan pemberian Surat Keputusan (SK) nomor 2292/KPTS/2012 sebanyak 611 SK. Dalam SK disebutkan, mereka diangkat sebagai pegawai Perum Perhutani dalam pangkat atau jabatan. Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, Ir. Teguh Hadi Siswanto mengatakan bahwa pihaknya menyeleksi 1000 personel.

Namun setelah melalui tahapan seleksi yang cukup ketat, akhirnya melantik 611 karyawan. Menurut dia, para penerima SK diberikan gaji pokok sesuai masa kerja yang ditetapkan, serta tunjangan lain yang sah berdasar peraturan yang berlaku. "Pengangkatan berlaku bagi karyawan  yang telah bekerja minimal 20 tahun. Harapan saya, kami bisa bekerja keras dan semua pihak berkomitmen," katanya.

Dalam sambutannya Teguh meminta agar karyawan selalu meningkatkan kinerjanya dalam melaksanakan tugas keseharian di masing-masing unit kerja. "Jangan sampai setelah menjadi pegawai, malah turun kinerjanya," pesannya. Menurut dia penghasilan Perhutani per tahun ditarget RP 1,6 triliun. Namun sejauh ini, baru mendapatkan Rp 1,2 triliun.

"Harapan timbal balik dari pengangkatan ini dapat bekerja, bekerja, dan bekerja. SK ini penting untuk meningkatkan karir di perusahaan. Kami minta semuanya terus meningkatkan loyalitas terhadap perusahaan. Jangan dilihat siapa yang memimpin perusahaan," pesannya. (yud/ida)

Radar Semarang | 12 Oktober 2013 | hal. 7 

Rabu, 02 Oktober 2013

BELI KAYU PERHUTANI

Untuk membeli kayu dari Perhutani dapat melalui beberapa saluran penjualan, yaitu :

Pembelian Secara Kontrak
Pembelian secara kontrak dilakukan untuk volume kayu di atas 200 m3. Untuk melakukan kontrak pembelian, pembeli mengajukan rencana kontrak pembelian kepada Kepala Unit melalui Kepala Biro Pemasaran Unit I di Semarang Jawa Tengah.

Pembelian Langsung
Sistem ini diberlakukan pada pembelian dengan volume kayu kurang dari 200 m3. Untuk melakukan pembelian kayu secara langsung, pembeli dapat berhubungan dengan General Manager KBM Sar Kayu. Di Jawa Tengah KBM yang melayani penjualan kayu, yaitu di Tegal dan Cepu.

Pembelian Melalui Lelang Konvensional
Lelang konvensional dilakukan 2 kali seminggu,yaitu setiap hari Senin dan Kamis. Ada 3 kota yang biasa dijadikan tempat lelang di Jateng dan DIY, yaitu Solo, Yogyakarta, Semarang. Jadwal pelaksanaan lelang pada setiap bulannya ditayangkan di surat kabar setempat atau dapat pula menghubungi Kantor pemasaran Kayu terdekat.

Pembelian Melalui Lelang Online
Lelang online bisa dilakukan setiap waktu. Caranya peminat dapat mengakses di website www.ipasar.co.id dan mendaftar sebagai anggota (tidak dipungut biaya). Untuk menjamin keamanan dan kenyamanan bertransaksi, Perhutani juga bekerjasama dengan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI).


Pertanyaan dan informasi lebih lanjut bisa menghubungi :
marketing@perumperhutani.com
KAYU OLAHAN










 Perhutani menghasilkan produk barang jadi atau produk industri kayu olahan dari KBM IKACE Cepu, KBM industri Kayu Brumbung, KBM industri Kayu Gresik. Beberapa produk kayu olahan adalah : Garden Furniture, House Component (pintu dan kusen). Indoor Furniture, Flooring (lantai kayu), Raw Sawn Timber, TOP dan produk lain sesuai pesanan
KAYU BUNDAR

Perhutani menghasilkan kayu-kayu berkualitas tinggi, dipanen dari 2.4 juta Ha sumber daya hutan yang dikelola dengan prinsip berkelanjutan. Jenis-jenis kayu bundar yang dipasarkan melalui KBM Pemasaran Kayu adalah :


a. Kayu Jati
 Produk kayu jati, baik berupa kayu bundar maupun kayu jati olahan, merupakan salah satu produk unggulan Perum Perhutani , dengan kontribusi pendapatan mencapai sekitar 50% total pendapatan. Untuk menjaga keunggulan produknya, Perhutani mengoptimalkan fungsi Teak Center sebagai pusat penelitian dan pengembangan sumber daya hutan dan berbagai subyek terkait, sekaligus pengelolaan sumber benih dan persemaian bibit untuk menghasilkan kualitas unggulan yang terbaik. Jati Plus Perhutani (JPP) adalah salah satu produk unggulan Prhutani yang dihasilkan.

b. Kayu Rimba
Produk kayu lain yang dihasilkan adalah kayu rimba yang sekurangnya meliputi 9 jenis kayu, diantaranya : mahoni, rasamala, sonokeling, pinus, Sonokembang, Sonobrit, Damar, Akasia, Jabon, Sengon, Gmelina, Rasamala dan Johar.

Selasa, 01 Oktober 2013

ROGOH RP 120 M PERHUTANI BANGUN PABRIK SAGU DI PAPUA

Rakyat merdeka, Sorong Selatan | Perum Perhutani menyiapkan anggaran Rp 120 miliar untuk membangun pabrik sagu di Distrik Kais,Kabupaten Sorong Selatan, Papua Barat. Direktur Utama Perhutani Bambang Sukmananto mengatakan, proses pemancangan tiang pertama kontruksi pabrik sagu ini rencananya dimulai Oktober 2013. Dan akan mulai beroperasi pada Oktober tahun depan.
Saat ini, kata dia, persiapan pembangunan pabrik sagu terbesar di papua itu sedang dilakukan yang dimulai dengan pemerataan permukaan tanah dengan peralatan berat. Saat penuh kapasitas produksi pabrik sagu ini mencapai 30.000 ton tepung per tahun.
Menurut dia, Perhutani memperoleh konsesi lahan untuk tanaman pohon sagu mencapai 16.000 hektare disekitar lokasi pabrik. Kita sudah dapat izin areal konsesi lahan sekitar 16.000 hektare, ujarnya.
Untuk pembangunan pabrik ini, Perhutani menggandeng BUMN seperti PLN, dan PT Barata. PLN akan membangun pembangkit untuk memasok listrik, sedangkan Barata menyelesaikan kontruksi bangunan pabrik sagu.
Ini proyek Merah Putih. Karena biayanya mahal maka BUMN turun tangan. Perusahaan tidak boleh rugi, ucap Sukmananto.
Dia juga mengatakan, listrik dari pembangkit milik PLN nantinya juga dijual secara komersial. Sedangkan bahan baku pembangkit diambil dari kulit pohon sagu.
Terkait pembiayaan pabrik Perhutani mengucurkan dana mencapai Rp 120 Miliar. Sebesar 30 persen akan didanai dari modal sendiri , sisanya 70 persen dibiayai dari pinjaman perbankan. Itu di luar power plant yang dibangun sendiri oleh PLN, ujarnya.
Pembangunan pabrik sagu ini merupakan salah satu strategi BUMN menjaga ketahanan pangan nasional. Nantinya pabrik sagu ini bakal memproduksi tepung sagu dan produk turunan , yang dipasarkan di Papua dan ke seluruh Indonesia.
Potensi tanaman sagu di Papua mencapai sekitar 1,2 juta. Belum dimanfaatkan secara maksimal, tuturnya.(ASI)

Kamis, 26 September 2013

KELOLA LINGKUNGAN
PERUM PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan lestari sesuai visi dan misi perusahaan , Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah telah melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari tiga aspek pengelolaan sumber daya hutan yaitu aspek ekonomi, sosial dan lingkungan. Dalam perkembangannya kegiatan pengelolaan lingkungan dimonitor dan dievaluasi secara berkelanjutan.

Kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan di Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah adalah sebagai bentuk pemenuhan terhadap Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup sesuai Permen -LH No. 12 Tahun 2007 Tentang Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Bagi Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Tidak Memiliki Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Di Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah telah dinilai dan disahkan Dokumen DPPL sebanyak 20 buah sesuai dengan jumlah KPH yang berada dalam wilayah Perum Perhutani Unit I oleh Menteri  atau Gubernur atau Bupati/Walikota sesuai batas wilayah usaha dan/atau kegiatan masing-masing KPH.

Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan yang dilaksanakan di seluruh wilayah Perum Perhutani meliputi :

1.Pengelolaan Kawasan Lindung/Konservasi
  • Identifikasi Flora dan Fauna ataupun Survey Biodiversity
  • Pengelolaan Kawasan Perlindungan Setempat (KPS)
  • Pengelolaan Hutan Alam Sekunder
  • Pengelolaan Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (High Conservation Value Forest)
 2.Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Fisik
  • Pemantauan curah hujan, debit -sedimentasi dan erosi dengan mendirikan Stasiun Pemantauan Lingkungan (SPL)
  • Pemantauan gangguan perikanan
  • Monitoring penggunaan B3/Limbah B3
3.Pelaporan Rencana Kelola Lingkungan - Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) ke instansi terkait sesuai dengan KepMen-LH No. 45 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Laporan Pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL)
  • Mekanisme Pelaporan Pemantauan Lingkungan yang tertuang dalam Laporan RKL - RPL di Perhutani adalah dari  KPH (sesuai DPPL) disampaikan ke Badan  Lingkungan Hidup baik BLH Provinsi maupun Kabupaten sesuai batas administrasi wilayah kelola hutan di masing-masing KPH.
  • Pelaporan RKL RPL dilakukan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali oleh KPH kepada instansi terkait.
1,75 TON UMBI TEMULAWAK MASUK PABRIKAN

Sebanyak 1,75 ton umbi temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) dari kawasan hutan KPH Randublatung telah dijual ke pabrik jamu Sidomuncul Semarang, peluncuran perdana armada tersebut dilakukan dihalaman kantor Perhutani KPH Randublatung yang dilakukan oleh Administratur KPH Randublatung , Ir Herdian Suhartono. Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) yang dibudidayakan oleh LMDH di KPH Randublatung beberapa tahun lalu, tahun ini sudah mulai bisa dipanen dan dijual ke pabrik jamu Sidomuncul Semarang. "Dikawasan hutan KPH Randublatung tanaman temulawak itu ditanam dibawah tegakan hutan tua dan penanamannya dilakukan oleh beberapa LMDH yang kawasan pangkuan hutannya cocok untuk budidaya tanaman tersebut, selain itu untuk kawasan hutan yang cocok digunakan untuk budidaya tanaman porang juga sudah mulai ditata untuk segera kita lakukan penanaman porang". Demikian kata Administratur KPH Randublatung Ir. Herdian Suhartono. Adapun penjualan perdana umbi temulawak tersebut ke pabrikan dilakukan setelah tim kecil yang dibentuk untuk memasarkan temulawak melakukan penawaran ke pabrik tersebut beberapa tahun lalu, untuk tahun ini KPH Randublatung mampu menyediakan sebanyak 2 ton umbi yang telah dipanen dan kedepan produksi tersebut diharapkan bisa lebih meningkat, tambahnya.

Adanya pola diversifikasi tanaman pada kawasan hutan melalui sistem PHBM tersebut di KPH Randublatung terdata seluas 520 Ha lahan hutan ditanami porang (Amorphophallus Oncophyllus Prain) yang tersebar di 7 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) ditangani oleh 10 LMDH dengan serapan tenaga petani hutan sebanyak 597 orang, sedangkan tanaman temulawak yang ada dikawasan hutan KPH Randublatung seluas 47,2 Ha masing-masing di BKPH Pucung, Ngliron, Kedungjambu, Temuireng, Kemadoh dan Tanggel.

Terbukanya pasar tersebut tidak lepas dari peran Menteri BUMN Dahlan Iskan yang melakukan kunjungan kerja diwilayah Randublatung tahun 2012 dimana pada saat itu Menteri BUMN melakukan perjalanan kekawasan hutan dan melihat potensi tanaman empon-empon dikawasan hutan yang tumbuh baik ,setelah dilakukan pembicaraan dengan pihak LMDH dan Perhutani oleh Menteri BUMN akhirnya disepakati untuk menjual hasil tanaman empon-empon ke pihak pabrik.

"Masuknya hasil panen empon-empon dari kawasan hutan ini setelah pihak pabrik melakukan survey lapangan di KPH Randublatung sehingga diketahui grade dari umbi tersebut baik dari sisi kualitas umbi maupun kuantitas produksi yang mampu dihasilkan. Dan adanya pengiriman perdana ini eskalasi perekonomian pedesaan yang ada didalam kawasan hutan bisa meningkat sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dalam sistem PHBM - Kata Herdian Suhartono

Selasa, 24 September 2013

DAFTAR STAKEHOLDER :

  1. Dinas Kehutanan Prov Jawa Tengah
  2. BAPPEDA Prov Jateng
  3. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Prov Jateng
  4. Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Hutan Prov Jawa Tengah
  5. BP DAS (Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai) Pmali Jratun
  6. BP DAS (Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai) Bengawan Solo
  7. BP DAS (Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai) Serayu Opak Progo
  8. LBH Semarang
  9. Dan lain lain 
KONSULTASI PUBLIK FSC CONTROLLED WOOD DI PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH
Sebagai komitmen dalam implementasi Pengelolaan Hutan Lestari, Perum Perhutani telah menunjuk PT. SGS Indonesia untuk melakukan penilaian audit FSC Controlled Wood terhadap pengelolaan hutannya pada seluruh KPH di Unit 1 dalam rangka memperoleh sertifikasi “Kayu Terkendali” dengan sampling KPH yang direncanakan melakukan Audit pada tanggal 9 – 18 September 2013 dengan jadwal sebagai berikut:
1.     KPH Banyumas Barat                : 9 - 11 September 2013
2.     KPH Pati                                        : 12 – 13 September 2013
3.     KPH Mantingan                           : 16 – 18 September 2013
Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah dalam hal ini sesuai dengan standar FSC-STD-30-010, V2 Controlled Wood akan mematuhi untuk tidak memproduksi kayu dari :
(1) Illegal logging,
(2) Pelanggaran hak-hak sipil dan hak tradisional,
(3) Perusakan Nilai Konservasi Tinggi,
(4) Konversi hutan (alam primer/sekunder),
(5) Pengelolaan hutan dengan menanam jenis transgenik.
Sehubungan hal tersebut maka diperlukan pandangannya (tanggapan dan saran) bapak/ibu tentang pengelolaan hutan yang dilakukan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah yang berkaitan dengan kepatuhannya secara menyeluruh terhadap persyaratan-persyaratan “Kayu Terkendali” seperti disebutkan di atas.
Kami akan menerima partisipasi Bapak/Ibu pada alamat blog kami berupa tanggapan dan saran (untuk diberikan link ke formulir tanggapan dan saran yang terdapat pada halaman ke dua pada file ini) dari Bapak/Ibu untuk selanjutnya melengkapi formulir tersebut dan mengembalikannya kepada kami sesegera mungkin bersama-sama dengan komentar-komentar tambahan lainnya yang Bapak/Ibu miliki. Kami juga senang jika Bapak/Ibu dapat memberikan kami nama-nama dan alamat kontak dari para pemangku kepentingan lainnya yang sebaiknya termasuk dalam daftar kami.
Saran dan masukan dapat disampaikan melalui website ini dengan cara menuliskan komentar pada:
1.       Blog   :            perhutaniunit1jateng.blogspot.com
2.       Email :           protokol.unit1@yahoo.com
3.       Email :           renhat_01@yahoo.com (Seksi PHL Biro Perencanaan Salatiga)
Humas Perhutani Unit 1.

Video : Company profile unit 1

Senin, 23 September 2013


PEJABAT KANTOR PERHUTANI UNIT I JAWA TENGAH

1.   Kepala Unit I                                           : Ir Teguh Hadi Siswanto, MM
2.   Wakil Kepala Unit I                               : Ir. SR. Slamet Wibowo, MM
3.   Sekretaris Unit & Kepatuhan               : Ir. Arief Hidayat,MP
4.   Karo Ejula & Trading                             : Ir. Agus Ruhiyana
5.   Karo Kelola SDH & Bang. Kop                : Ir. Dwi Witjahjono, MBA
6.   Karo Produksi & Industi Kayu              : Ir. Gunung Djoko Suharjo, MM
7.    Karo Produksi & Industri Non Kayu   : Ir. Yusuf Kristiyanto, MP
8.   Karo Pemasaran                                     : Ir Sumardi, MM
9.   Karo Keuangan                                       : Drs. Yulistyo Ananta Soejoso
10. Karo SDM & Umum                                : DR. Ir. Iing Moh Ichsan, MT
11.  Karo Perlindungan SDH                       : Ir. Imam Fuji Raharjo, MP
12. Karo Perencanaan & PU                        : Ir Djoko Soekrisno Riyanto, Msi