1,75 TON UMBI TEMULAWAK MASUK PABRIKAN
Sebanyak 1,75 ton umbi temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) dari kawasan hutan KPH Randublatung telah dijual ke pabrik jamu Sidomuncul Semarang, peluncuran perdana armada tersebut dilakukan dihalaman kantor Perhutani KPH Randublatung yang dilakukan oleh Administratur KPH Randublatung , Ir Herdian Suhartono. Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) yang dibudidayakan oleh LMDH di KPH Randublatung beberapa tahun lalu, tahun ini sudah mulai bisa dipanen dan dijual ke pabrik jamu Sidomuncul Semarang. "Dikawasan hutan KPH Randublatung tanaman temulawak itu ditanam dibawah tegakan hutan tua dan penanamannya dilakukan oleh beberapa LMDH yang kawasan pangkuan hutannya cocok untuk budidaya tanaman tersebut, selain itu untuk kawasan hutan yang cocok digunakan untuk budidaya tanaman porang juga sudah mulai ditata untuk segera kita lakukan penanaman porang". Demikian kata Administratur KPH Randublatung Ir. Herdian Suhartono. Adapun penjualan perdana umbi temulawak tersebut ke pabrikan dilakukan setelah tim kecil yang dibentuk untuk memasarkan temulawak melakukan penawaran ke pabrik tersebut beberapa tahun lalu, untuk tahun ini KPH Randublatung mampu menyediakan sebanyak 2 ton umbi yang telah dipanen dan kedepan produksi tersebut diharapkan bisa lebih meningkat, tambahnya.
Adanya pola diversifikasi tanaman pada kawasan hutan melalui sistem PHBM tersebut di KPH Randublatung terdata seluas 520 Ha lahan hutan ditanami porang (Amorphophallus Oncophyllus Prain) yang tersebar di 7 Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) ditangani oleh 10 LMDH dengan serapan tenaga petani hutan sebanyak 597 orang, sedangkan tanaman temulawak yang ada dikawasan hutan KPH Randublatung seluas 47,2 Ha masing-masing di BKPH Pucung, Ngliron, Kedungjambu, Temuireng, Kemadoh dan Tanggel.
Terbukanya pasar tersebut tidak lepas dari peran Menteri BUMN Dahlan Iskan yang melakukan kunjungan kerja diwilayah Randublatung tahun 2012 dimana pada saat itu Menteri BUMN melakukan perjalanan kekawasan hutan dan melihat potensi tanaman empon-empon dikawasan hutan yang tumbuh baik ,setelah dilakukan pembicaraan dengan pihak LMDH dan Perhutani oleh Menteri BUMN akhirnya disepakati untuk menjual hasil tanaman empon-empon ke pihak pabrik.
"Masuknya hasil panen empon-empon dari kawasan hutan ini setelah pihak pabrik melakukan survey lapangan di KPH Randublatung sehingga diketahui grade dari umbi tersebut baik dari sisi kualitas umbi maupun kuantitas produksi yang mampu dihasilkan. Dan adanya pengiriman perdana ini eskalasi perekonomian pedesaan yang ada didalam kawasan hutan bisa meningkat sehingga mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dalam sistem PHBM - Kata Herdian Suhartono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar