KPH PEKALONGAN TIMUR - PHBM sekarang bukan
sekedar untuk pemberdayaan masyarakat desa tetapi lebih dituntut untuk
penghasilan lain-lain perusahaan. KPH Pekalongan Timur dari luar pengahsilan pokok itu berhasil membukukan
angka di atas target. Tahun 2013 yang ditarget Rp 107 juta dari HHBK, hasil
hutan non kayu lainnya dan agroforestry
dengan andalan tanaman kopi, tanaman rumput glagah Arjuna dan bambu, rotan dan kina bisa tercapai.
“ Alhamdulillah samapai Nopember kemaren (saat wawancara 9
Des 2013-red) sudah tercapai 105 persen atau melampaui target dari Rp 107 juta
kita malah bisa mencapai Rp 112 juta,” kata KSS PHBM KPH Pekalongan Timur,
Agustriami SP di ruang kerjanya (9/12/2013).
Jumlah itu dikatakan masih akan bertambah dengan adanya penjualan
bambu dan kopi di akhir bulan Desember 2013.
Untuk tanaman kopi dikatakan merupakan PLDT bekerjasama dengan
LMDH yang sebelumnya merupakan tanaman swadaya masyarakat yang sekarang
dikelola perusaan karena adanya tuntutan tambahan penghasilan dari manajemen
tersebut.
“ Sekarang kita kelola dikerjasamakan dengan LMDH dengan sharing
60 – 40 persen untuk Perhutani,” jelasnya.
Selain itu juga ada kerjasama penanaman buah durian di BKPH
Karanganyar dengan kesepakatan sharing 80 – 20 persen untuk Perhutani. Sharing
serupa juga berlaku dari produk tanaman Glagah Arjuna, tanaman sejenis rumput
untuk pembuatan sapu laintai.
Diakui Agustriami, KSS PHBM berjilbab ini banyak suka dukanya
dalam menjalankan tugasnya yang sarat berhadapan dengan masyarakat. Dia yang
hanya punya satu staf sementara yang dihadapi ada sekitar 116 LMDH yang
tersebar di tiga kabupaten. Tapi dengan adanya kebijakan dari unit tentang Desa
Model katanya agak meringankan pekerjaannya
“ Kalau kita harus membina sekian banyak LMDH kan tidak mungkin
dan tidak akan selesai dalam waktu setahun. Tetapi dengan adanya Desa Model
dengan nama LMDH prioritas dimana setiap
kabupaten setiap tahun kita unggulkan, kita fasilitasi dan kita bina secara
intens agar bisa berkembang,” jalasnya yang saat ini sudah ada tiga LMDH
unggulan di KPH Pekalongan Timur. Yakni LMDH Sekar Langit (Kab. Batang), LMDH
Wono Asri (Kab. Pekalongan) dan LMDH Tani Mukti (Kab. Pemalang).
Sejauh ini baru LMDH Sekar Langit kegiatannya yang paling maju dan
berhasil ditingkat nasional sebagai Juara I lomba Pekan Konservasi Alam 2012.
Sebelumnya dari lomba yang diikuti di tingkat Unit I LMDH Sekar Langit juga
mendapat Juara I. LMDH yang dikatakan Agustriami semula menggarap lahan di luar
kawasan itu berkembang berkat bantuan dana PKBL dari KPH Pekalongan Timur.
“ LMDH Sekar Langit dengan KSU Wono Manunggal Sejahtera semula
kita beri modal dari dana PKBL sebesar Rp 25 juta. Kita bantu kembangkan
setelah berbadan hukum dan bisa akses keluar LMDH ini mendapat bantuan dari
Dinas Koperasi Kabupaten Batang sebesar Rp 100 juta dari dana Kapoktan,” jelas
Agustriami. Koperasi KSU LMDH Sekar Langit
pun terus berkembang dan dari dinas kabupaten setempat yang mengirimnya
ke lomba di tingkat nasional KSU LMDH Sekar Langit berhasil menjadi pemenang
dan dinobatkan sebagai Juara I dalam bidang pengelolaan koperasi.
Ditegaskan sebenarnya KPH Pekalongan Timur membina 124 desa hutan
namun sampai saat ini yang sudah berakta notaris baru 116 desa. Lainnya
belum karena masih ada beberapa masalah
yang belum terselesaikan seperti masalah tenurial yang sampai sekarang masih
terus berproses untuk penyelesaiannya.
“ Kita bersama stake holder SKPD untuk bersama-sama membantu
menyelesaikan masalah tersebut,” pungkasnya. SW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar