Senin, 10 Februari 2014

HHBK KPH PEKALONGAN TIMUR LAMPAUI TARGET

KPH PEKALONGAN TIMUR - PHBM sekarang bukan sekedar untuk pemberdaya­an masyarakat desa tetapi lebih dituntut untuk penghasilan lain-lain perusahaan. KPH Pekalongan Timur dari luar pengahsilan pokok itu berhasil membukukan angka di atas target. Tahun 2013 yang ditarget Rp 107 juta dari HHBK, hasil hutan non kayu lainnya dan  agroforestry dengan andalan tanaman kopi, tanaman rumput glagah Arjuna  dan bambu, rotan dan kina bisa tercapai.
Alhamdulillah samapai Nopember kemaren (saat wawancara 9 Des 2013-red) sudah tercapai 105 persen atau melampaui target dari Rp 107 juta kita malah bisa mencapai Rp 112 juta,” kata KSS PHBM KPH Pekalongan Timur, Agustriami SP di ruang kerjanya (9/12/2013).
Jumlah itu dikatakan masih akan bertambah dengan adanya penjualan bambu dan kopi di akhir bulan Desember 2013.
Untuk tanaman kopi dikatakan merupa­kan PLDT bekerjasama dengan LMDH yang sebelumnya merupakan tanaman swadaya masyarakat yang sekarang dikelola perusaan karena adanya tuntutan tambahan penghasilan dari manajemen tersebut.
“ Sekarang kita kelola dikerjasamakan dengan LMDH dengan sharing 60 – 40 persen untuk Perhutani,” jelasnya.
Selain itu juga ada kerjasama penanaman buah durian di BKPH Karanganyar dengan kesepakatan sharing 80 – 20 persen untuk Perhutani. Sharing serupa juga berlaku dari produk tanaman Glagah Arjuna, tanaman sejenis rumput untuk pembuatan sapu laintai.
Diakui Agustriami, KSS PHBM berjilbab ini banyak suka dukanya dalam menjalan­kan tugasnya yang sarat berhadapan de­ngan masyarakat. Dia yang hanya punya satu staf sementara yang dihadapi ada sekitar 116 LMDH yang tersebar di tiga kabupaten. Tapi dengan adanya kebijakan dari unit tentang Desa Model katanya agak meringankan pekerjaannya
“ Kalau kita harus membina sekian ba­nyak LMDH kan tidak mungkin dan tidak akan selesai dalam waktu setahun. Tetapi dengan adanya Desa Model dengan nama LMDH prioritas  dimana setiap kabupaten setiap tahun kita unggulkan, kita fasilitasi dan kita bina secara intens agar bisa berkembang,” jalasnya yang saat ini sudah ada tiga LMDH unggulan di KPH Pekalongan Timur. Yakni LMDH Sekar Langit (Kab. Batang), LMDH Wono Asri (Kab. Pekalongan) dan LMDH Tani Mukti (Kab. Pemalang).
Sejauh ini baru LMDH Sekar Langit kegiatannya yang paling maju dan berhasil ditingkat nasional sebagai Juara I lomba Pekan Konservasi Alam 2012. Sebelumnya dari lomba yang diikuti di tingkat Unit I LMDH Sekar Langit juga mendapat Juara I. LMDH yang dikatakan Agustriami semula menggarap lahan di luar kawasan itu berkembang berkat bantuan dana PKBL dari KPH Pekalongan Timur.
“ LMDH Sekar Langit dengan KSU Wono Manunggal Sejahtera semula kita beri modal dari dana PKBL sebesar Rp 25 juta. Kita bantu kembangkan setelah berbadan hukum dan bisa akses keluar LMDH ini mendapat bantuan dari Dinas Koperasi Kabupaten Batang sebesar Rp 100 juta dari dana Kapoktan,” jelas Agustriami. Koperasi KSU LMDH Sekar Langit  pun terus berkembang dan dari dinas kabupaten setempat yang mengirim­nya ke lomba di tingkat nasional KSU LMDH Sekar Langit berhasil menjadi pemenang dan dinobatkan sebagai Juara I dalam bidang pengelolaan koperasi. 
Ditegaskan sebenarnya KPH Pekalongan Timur membina 124 desa hutan namun sampai saat ini yang sudah berakta notaris baru 116 desa. Lainnya belum  karena masih ada beberapa masalah yang belum terselesaikan seperti masalah tenurial yang sampai sekarang masih terus berproses untuk penyelesaiannya.
“ Kita bersama stake holder SKPD untuk bersama-sama membantu menyelesaikan masalah tersebut,” pungkasnya. SW



Tidak ada komentar:

Posting Komentar