Selasa, 26 November 2013

PERHUTANI KPH SEMARANG BERSAMA KGPA KOREA UJI COBA PENANAMAN BIOMASSA

SEMARANG, PERHUTANI (6/11) Perhutani Semarang bersama Korea Green Promotion Agency (KGPA) sedang melakukan ujicoba penanaman biomassa jenis tanaman gliricidia di wilayah kerja Perhutani KPH Semarang. Sejak akhir tahun 2012 kedua pihak secara intensif sudah melakukan pertemuan dan peninjauan lapangan dan sepakat untuk segera merealisasikan kerjasama pengembangan tanaman biomassa bahan baku pembuatan wood pellet sebagai salah satu sumber energi terbarukan.
            Pada tanggal 30 April 2013 bertempat di gedung Forest Vision Center milik KGPA di Seoul Korea Selatan dilaksanakan penandatanganan Memorandum of Understanding/ MOU oleh Direktur Utama Perum Perhutani dan Presiden KGPA, sedang Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (Joint Operation Contract) oleh Kepala Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah Teguh Hadi Siswanto dan Presiden Direktur PT. KGPA Indonesia Mr. Lee Chang-Bae, dengan disaksikan oleh Direktur Utama Perum Perhutani dan Presiden KGPA.
            Obyek kerjasama adalah uji coba penanaman biomassa pada kawasan hutan di BKPH Tanggung dan BKPH Padas KPH Semarang seluas 500,9 hektar, dengan jenis tanaman Gliricidia sepium dengan jarak tanam 1 x 1 meter. Jangka waktu perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani dan berakhir pada tanggal 31 Juli 2015 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak
            Apakah woods pellets itu? Wood pellets adalah penemuan baru bahan bakar terbarukan, diameter 6-10 mm dan panjang 10-30 mm, dengan kepadatan rata-rata 650 kg/ m3 (1.5m3/ tpon), mempunyai kadar abu rendah 0.5-1.5%, tinggi kandungan energinya 4.7-5.5 kWh/ kg (19.6GJ./od Mg) dan rasio energi output dan input yang tinggi = 19:1 ~ 20:1. Keuntungan dari wood pellets 1 ton pellet sama dengan 120 gallons minyak tanah (454 ltr) 16.000ft3 gas alam, atau 170 gallons propana = 4.775 kwh. Volume 2.1 kg wood pellets setara dengan 1 liter light oil = 10 kWh.
            Uji coba penanaman Biomassa tahun 2013 seluas 500,9 hektar terletak di BKPH Tanggung RPH Mliwang 203,3 ha, BKPH Padas RPH Panimbo 116,9 ha dan RPH Kedungjati Timur seluas 180,7 ha, melibatkan 1 orang Asisten Proyek dan 20 orang Pengawas Lapangan dengan dibantu Asper setempat dan jajarannya sebagai pemangku wilayah.

         Administratur Perhutani KPH Semarang Ir. Bob Priambodo, dalam beberapa kali kesempatan menyampaikan bahwa rencana kerjasama ini merupakan sinergitas yang sangat baik antara Perhutani dengan KGPA, bahkan bukan hanya antara Perhutani dengan KGPA Korea tetapi antara dua pemerintahan negara yaitu antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Pemerintah Korea Selatan. Lebih lanjut Bob berharap uji coba ini berjalan sukses dan bisa berlanjut dengan kerjasama lainnya mengingat Pemerintah Korea sangat berkepentingan dengan keberadaan Sumber Daya Hutan Perum Perhutani yakni untuk merealisasikan sumber daya hutan yang dapat berfungsi sebagai Life Support System sekaligus dapat diproduksi dalam waktu singkat untuk kontribusi penghasilan Perusahaan. (@Humas smg/tofik).

2 komentar:

  1. Sangat potensial untuk pengembangan bahan baku baru, apakah kami bisa berkunjung ke lapangan untuk melihat budidaya kaliandra, karena kami sangat tertarik untuk mengembangkannya.

    BalasHapus
  2. Sangat potensial untuk pengembangan bahan baku baru, apakah kami bisa berkunjung ke lapangan untuk melihat budidaya kaliandra, karena kami sangat tertarik untuk mengembangkannya.

    BalasHapus